Pante Menye yang berlokasi di sisi paling timur Danau Lut Tawar merupakan destinasi wisata paling ramai dikunjungi wisatawan terutama saat liburan lebaran hari raya Idul Fitri, Idul Adha dan tahun baru Masehi.
Sejumlah pemuda setempat, Minggu 19 Juli 2015 menyatakan kewalahan mengelola destinasi wisata tersebut karena sejumlah kendala, padahal kawasan ini potensial untuk mengurangi pengangguran, walaupun sifatnya masih musiman.
“Butuh sejumlah pembenahan di Pante Menye ini, mulai dari perluasan jalan, penambahan lokasi parkir, penyediaan tempat sampah, minimnya tempat berteduh bagi pengunjung, tidak adanya fasilitas wisata air seperti perahu bagi pengunjung, kurang MCK dan Mushalla,” kata Qudrat.
Diuraikan, badan jalan Pante Menye yang bersisian langsung dengan bagian danau Lut Tawar dinilai terlalu sempit. Kenderaan roda empat yang berpapasan sulit untuk melintas. “Jalan sempit dan diperparah dengan tidak adanya lokasi parkir. Pemilik kenderaan terpaksa memarkir kenderaan di bagian jalan,” kata Qudrat.
Selanjutnya soal sampah. “Disini tidak tersedia satupun tong sampah, alhasil sampah ditinggalkan oleh pengunjung yang tidak sadar lingkungan, akibatnya sangat mengganggu pandangan. Dinas terkait mestinya sudah dari dulu pikirkan soal ini,” ujar Supri, rekan Qudrat.
Tempat berteduh bagi pengunjung juga sangat minim, hanya 2 gazebo yang pernah dibangun Pemerintah, itupun sudah rusak. “Karena pengunjung kesini sifatnya musiman, kami mohon diberikan tenda bongkar pasang yang akan kami kelola dengan menyewakannya kepada pengunjung,” pinta Qudrat.
Selain itu, menurut Qudrat para pengunjung juga kerap menanyakan apakah ada perahu wisata yang disewakan. “Kami kira perlu juga pengadaan perahu wisata dilengkapi mesin penggerak, ini tentu akan menjadi sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) dengan dikelola oleh para pemuda,” cetus Qudrat.
Kurangnya MCK dan Mushalla juga tak luput dari usulan para pemuda ini. “Memang sudah ada MCK dan Mushalla di sisi utara Pante Menye ini, namun tidak memadai, perlu dibangun di sisi selatan karena konsentrasi wisatawan saat ini sudah merata,” tukas Qudrat.
Usulan terakhir adalah penyelenggaraan event tetap di kawasan tersebut. “Perlu diselenggarakan event tetap disini,baik olahraga maupun budaya semisal lomba perahu, pacuan kuda dan pentas seni budaya sehingga kunjungan akan meningkat setiap tahunnya,” tandas Qudrat diamini rekan-rekannya. (WA)
0 komentar:
Posting Komentar